PENDEKATAN EKONOMI PREFERENSI PENGGUNAAN JAM TANGAN
Oleh:
Oleh:
La Ode Wahidin
Arief Fitrijanto
Nurul Rizki S.
Adi Saputra Hasibuan
Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor Dramaga
2016
2016
Latar
Belakang
Setiap orang memiliki pilihan atas kemuan
dirinya masing-masing. Pilihan ini tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi
baik yang sifatnya berasal dari dalam diri (internal
factors) maupun yang berasal dari luar (external
factors). Ketika membuat sebuah pilihan, seseorang telah memantapkan
komitmen dirinya atas sebuah keputasan yang telah diambil baik secara langsung
maupun secara tidak langsung terhadap objek baik yang sifatnya nyata (real) maupun yang sifatnya tak tampak (abstract). Pengambilan keputusan atas
pilihan misalnya seseorang ingin berkomitmen agar mengubah kebiasaan lama
dengan pola makan makanan yang sehat agar dapat menciptakan gaya hidup yang
lebih sehat. Dorongan ini berasal dari dalam diri orang itu sendiri (internal). Lain misalnya, seseorang akhirya membeli sebuah
jam tangan di sebuah pasar tradisional mingguan di Jalan Babakan Raya setelah
melihat-lihat jenis, mencoba memakai dan menanyakan harga jam tangan tersebut. Berkali-kali
mencoba jam tersebut, kemudian mendapat bujukan dari penjual berupa potongan
harga dan tingkat kenyamanan jam tangan tersebut di tangan akhirnya dapat mempengaruhi
keputusan orang tersebut dalam menentukan pilihannya kepada sebuah jam tangan
yang telah menarik hatinya untuk dibeli.
Setiap pilihan yang diambil terhadap sebuah
hal memiliki alasan yang mendasarinya. Keita (2012) mengungkapkan
pilihan-pilihan yang manusia buat tidak acak namun berdasarkan pada
perhitungan-perhitungan dan pemikiran sebelumnya dalam banyak kasus. Dalam
kasus pengambilan keputusan ekonomi, agen ekonomi pertama-tama menghitung pilihannya
diantara alternatif dan kemudian mempengaruhi sebuah pilihan. Seperangkat
pra-pilihan mengenai perhitungan-perhitungan mental yang menyajikan basis
utilitas ordinal. Richard (2003); Britzman et
al., (2011 ) memberikan pengantar bahwa kebahagiaan merupakan sebuah
pilihan paling besar yang dipertahankan dengan kebutuhan-kebutuhan yang
memuaskan dalam sebuah cara yang konsisten dan sehat, sering terlepas dari
keadaan eksternal.
Pilihan-pilihan yang terbangun dalam benak
seseorang telah diusahakan serasional mungkin berdasarkan informasi yang
terhimpun baik secara langsung maupun secara tak langsung berkaitan dengan
objek yang menjadi perhatian. Rasionalitas ini telah memunculkan teori-teori
yang memayunginya dalam kajian ekonomi. Lindauer (2009) memberikan pandangan
mengenai teori pilihan rasioal (Rational
Choice Theory/RCT), yang disebut juga dengan sebutan Teori Aktor Rasional,
berasal dari mikroekonomi namun telah digunakan di banyak bidang akademik.
Secara singkat, mikroekonomi merupakan studi tentang tingkah laku yang
menggunakan unit ekonomi dan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pilihan-pilihan ekonomi individual, pengaruh perubahan dalam faktor-faktor ini
pada para pengambil keputusan individual, bagaimana pilihan-pilihan mereka
dikaitkan dengan pasar, dan bagimana harga dan permintaan ditentukan dalam pasar-pasar
individual. Scott (2000) teori pilihan rasional melihat interaksi sosial
sebagai pertukaran sosial. Dimodelkan dalam aksi ekonomi. Orang-orang
termotivasi oleh hadiah dan biaya atas tindakan dan oleh keuntungan yang mereka
dapat buat.
Teori pilihan menjelaskan bahwa setiap
orang memiliki presepsi atau pandangan yang unik dalam pikirannya mengenai apa
yang membuatnya merasa baik dan ini disebut dengan “dunia berkualitas”. Kita
sering berubah-ubah membuat pilihan yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan
dasar kita dan biasanya termasuk orang-orang yang kita menghabiskan waktu
bersamanya, pengalaman atau hal-hal materialistis, atau ide-ide dan kepercayaan
yang menggerakkan keinginan hati kita. Setiap hari kurang lebih berfikir
mengenai hal-hal yang termasuk dalam dunia berkualitas kita, apakah benar-benar
kita mengerti atau tidak mengenai kebutuhan dasar kita sebenarnya (Glasser,
1998; Britzman et al., 2011 ).
Teori-teori rasional, para individu
dipandang termotivasi oleh keinginan-keinginan atau tujuan-tujuan yang
menekankan ‘pilihan’ mereka. Mereka bertindak dalam batas-batas yang khusus
yang ditentukan dan pada basis informasi yang mereka punya mengenai kondisi di
bawah yang mereka sedang lakukan. Paling sederhanannya, hubungan diantara
pilihan dan dan batasan dapat dilihat dalam istilah-istilah teknis murni
mengenai hubungan dari alat untuk mencapai tujuan. Rasanya tidak mungkin bagi
para individu untuk mencapai semua hal yang mereka inginkan, mereka harus
membuat pilihan-pilihan yang berkaitan baik tujuan maupun alat untuk memperoleh
tujuan-tujuan tersebut. Teori rasional menyatkan bahwa para individu harus
mengantisipasi hasil dari program alternatif tindakan dan menghitung yang akan
menjadi paling baik bagi mereka. Para individu yang rasional memilih
alternative yang mungkin memberikan mereka kepuasan terbesar (Heath, 1973;
Carling, 1992; Coleman, 1973; Scott, 2000). Teori-teori tidak memiliki opini.
Orang-oranglah yang memiliki opini (Wubbolding, 2011).
Berbagai aktivitas manusia saat ini
menunjukkan ditentukan secara umum oleh basis faktor waktu. Waktu menjadi
faktor penyegar di setiap langkah kehidupan. Kita juga sering melihat
orang-orang yang sangat bergantung dengan jam tangan dan di rumah dengan jam
dinding. Kemudian jam tersebut menjadi kebutuhan yang mendasar, apapun kelas
ekonominya (Halamata, 2013). Saat ini, jam tangan menjadi ciri khas seseorang
dalam mengekspresikan penunjukan waktu dan juga sebagai asesoris dalam
menunjukkan gaya berpakaian. Pemilihan mengenai penempatan jam tangan menjadi sebuah
pilihan baik di tangan kanan maupun tangan kiri. Penempatan jam tangan ini tentunya
memiliki ciri khas atas pilihan yang terbangun atas kesadaran rasional yang
dimiliki oleh setiap pemakainya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk
mengungkapkan kecenderungan alasan penempatan jam tangan di salah satu tangan
seseorang kiranya menjadi penting untuk dilakukan.
Rumusan
Masalah
Jam
tangan merupakan alat penunjuk waktu yang ditempelkan di tangan yang penting
bagi setiap orang baik laki-laki maupun perempuan di zaman sekarang, meskipun
masih ada orang yang tidak menggunakan jam tangan. Penempatan jam tangan di
tangan baik di tangan kanan maupun tangan kiri tergantung pada kesukaan (preference) dari individu tersebut atas
pilihan-pilihan yang mereka buat. Pilahan-pilihan ini kemudian mencirikan individu
tersebut karena berbeda antara satu individu dengan yang lain. Pertanyaan yang
muncul adalah bagiamana pilihan (choice)
dapat dijelaskan secara teoritis agar dapat memberikan pandangan yang rasional
dan dapat diterima oleh khalayak banyak sebagai sesuatu yang masuk akal. Oleh karena
itu, penelitian ini dibuat agar dapat berusaha untuk menjawab teka-teki (puzzle) kesukaan orang untuk menempatkan
jam tangannya di tangan kanan atau kiri.
Tujuan
Makalah
penelitian ini bertujuan untuk mengentahui alasan yang paling mendasar pengguna
jam tangan lebih memilih (prefer to
choose) menempatkan jam tangannya di tangan kanan maupun tangan kirinya.
Manfaat
Penelitian
ini diharapkan dapat mengungkapkan alasan yang mendasari para pengguna jam
tangan dalam menempatkan jam tangannya di salah satu tangannya dan bagaimana alasan
tersebut dapat dijelaskan oleh teori-teori ekonomi yang sesuai agar dapat
menyingkap teka-teki (puzzle) atas
pilihan tersebut dapat diterima secara umum.
Metodologi
A. Waktu,
Tempat dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 28 – 31 Desember 2015 di Kampus IPB Dramaga,
Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif yang
sumber datanya berasal dari pengamatan langsung (direct observation) terhadap objek yang diamati. Informasi pendukung
berupa teori-teori dan kajian-kajian literatur yang relevan dengan penelitian
juga dimasukkan sebagi elaborasi dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam
terhadap topik yang diangkat dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan sampelnya
adalah purposive random sampling
dengan responden sampelnya berupa para pengguna jam tangan yang berada di
sekitaran Kampus IPB Dramaga. Data diperoleh dengan teknik wawancara secara
acak (randomly interviewing) kepada 37
orang pengguna jam tangan yang dijumpai oleh peneliti dalam rentang waktu
penelitian. Komposisi sampel terdiri atas 6 orang laki-laki pengguna jam tangan
di tangan sebelah kanan, 25 orang laki-laki pengguna jam tangan di sebelah kiri
dan 6 orang perempuan pengguna jam tangan.
B. Tahapan
dan Instrumentasi Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan beberapa tahapan penelitian yaitu persiapan, pengumpulan
data, pengolahan data dan penyajian data. Tahap persiapan ialah merupakan tahap
membangun kerangka berpikir terkait dengan jenis dan sumber data yang akan
menjadi kajian penelitian, termasuk kesiapan waktu dan perangkat (tools) penelitian. Tahap pengumpulan
data dilakukan pada rentang waktu yang telah ditentukan dengan cara menanyakan
pertanyaan penelitian kepada sampel dan sekaligus direkam secara langsung untuk
mendapatkan respon spontanitas tanggapan responden. Data-data yang diperoleh
berupa penggalan-penggalan video (scenes)
dikompilasi dengan perangkat lunak Videocap
agar dapat menghimpun keseluruhan pandangan para responden. Hasil yang
diperoleh kemudian disajikan dalam dua bentuk yaitu berupa laporan hasil
penelitian dan video dokumenter tanggapan para pengguna jam tangan terkait
dengan kesukaan mereka dalam menggunakan jam tangan.
Instrumen
penelitian ini berupa sebuah pertanyaan penelitian (research question) yang ditanyakan kepada para pengguna jam tangan,
“Mengapa para pengguna jam tangan lebih tertarik untuk menggunakan jam tangan
di tangan kanan, atau tangan kiri?”. Jawaban peserta ini direkam dengan
seperangkat alat perekam video Canon EOS 1100D. Kumpulan penggalan-penggalan
video rekaman tersebut kemudian dikompilasi sehingga dapat menyajikan secara
keseluruhan pandangan sampel responden terkait dengan pengguna jam tangan di
Kampus IPB.
C. Analisis
Data
Data yang diperoleh klasifikasi
berdasarkan pada preferensi penggunaan jam tangan di sebalah kanan, sebelah
kiri dan pandangan perempuan terhadap penggunaan jam tangan. Hasil ini kemudian
dianalisis secara deskriptif kualitatif dalam memberikan gambaran penelitian agar
lebih komprehensif terkait dengan preferensi penggunaan jam tangan saat ini.
Hasil
Jam
tangan memiliki fungsi untuk menunjukkan waktu. Selain itu juga berfungsi
sebagai asesoris yang dapat menambah kepercayaan diri penggunanya dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
keseluruhan sampel responden memiliki pandangan yang berbeda-beda namun ada
juga yang memiliki pandangan yang sama tekait dengan alasan lebih memilih menggunakan
jam tangan di tangan sebelah kiri ataupun kanan. Para pengguna jam tangan di
sebelah kanan memiliki ketertarikan jam tangan di sebalah kanan secara dominan
dipengaruhi oleh alasan-alasan seperti berikut ini kenyamanan, kebiasaan, ada
proporsi penggunaan jam tangan dan gelang sehingga harus berimbang, kepraktisan
dalam melihat waku saat bekerja, tangan kanan juga sering digunakan sehingga
lebih mudah melihat waktu, kemudian lebih saja dilihat berbeda dengan yang menggunakan
jam tangan di sebelah kiri.
Beberapa alasan yang mendasari para responden
menggunakan jam tangan di sebelah kiri berdasarkan hasil analisis bahan
wawancara menunjukkan bahwa penggunaan jam tangan di tangan kiri karena mudah
untuk melihat waktu, aktivitas sehari-hari lebih aktif menggunakan tangan kanan
sehingga ketika menggenggam sesuatu di tangan kanan tangan kiri dapat berguna
untuk memasang jam tangan, kebiasaan menggunakan jam tangan dari kecil di
sebelah kiri, lebih gampang digunakan di sebelah kiri, menggunakan jam tangan
di sebelah kanan itu menandakan sebagai orang kidal, selain itu juga karena
adanya kebiasaan menggunakan jam tangan di sebelah kiri. Selain itu, sebagai
mahasiswa bahwa menggunakan jam tangan di sebelah kanan agan mengganggu ketika
menulis sehingga baiknya digunakan di tangan kiri, berfungsi juga sebagai pengimbang
assesoris di tangan kanan misalnya cincin di tangan kanan, dilihat dari cara
memasang jam tangannya, jam tangan di sebelah kiri lebih cepat dipasang
dibandingkan dengan di tangan kanan. Dilihat dari bentuk jamnya sendiri, maka ada
jenis jam tangan yang lebih mudah dipasang di tangan kiri dari pada tangan
kanan. Penggunaan jam tangan di sebelah kiri didasarkan atas melihat orang lain
menggunakan jam tangan di tangan kiri (follower).
Gambar 2 berikut ini menujukkan penggunaan jam tangan di tangan sebelah kiri. Sedangkan
pandangan perempuan terhadap penggunaan jam tangan bagi perempuan di sebelah
kiri adalah karena kenyamanan, kebiasaan sejak kecil, lebih mudah dalam memakai
jam tangan di sebelah kiri.
Pembahasan
Setiap
hari setiap orang diperhadapkan terhadap pilihan-pilihan yang diambil baik itu
pilihan besar maupun pilihan yang kecil. Pilihan tersebut ada yang memberikan
resiko ada yang juga yang tidak. Setiap pilihan yang dibuat tersusun atas
kepuasaan yang tertinggilah yang kemudian keputusan dibuat untuk memilihnya. Pilihan
yang terbentuk setidaknya yang memberikan kepuasan terbesar. Dutt (2006) mengungkapkan
bahwa pendekatan bagi tingkah laku konsumen dalam ekonomi ialah mengambil
penggunaan yang menjadi fungsi positif terhadap tingkat konsumsi atas barang
dan jasa, sebuah pendekatan dimana yang menyatakan tingkat kepuasan, atau
kebahagiaan, meningkat ketika seorang mengkonsumsi lebih.
Pilihan
penggunaan jam tangan di tangan kanan ataupun di tangan kiri demikian juga
adanya akan meberikan tingkat kepuasaan maksimum yang dimiliki sebagai
konsekuensi positif dari sebuah pilihan. Pilihan tersebut kembali kepada
individunya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menggunakan jam tangan di salah satu tangannya disebabkan oleh faktor
kenyamanan. Sedangkan yang lainnya menunjukkan terhadap fungsi dari jam tangan
dan adanya pembagian fungsi tangan, dimana salah satu tanggannya paling aktif
dan di tangan yang lainnya digunakan untuk menempatkan jam tangannya. Sehingga
ada proporsional fungsi tangan. Namun ada juga responden yang mengatakan bahwa penggunaan
jam tangan di salah satu tangannya disebabkan oleh karena faktor kebiasaan
sejak kecil.
Penggunaan
jam tangan tidak terlepas atas sikap dan tingkah laku yang terbangun sehingga
menjadi kebiasaan yang mencirikan gaya (fashion)
seseorang. Kebiasaan ini setiap orang berbeda-beda memberikan keterkaitan
dengan alasan ekonomi tingkahlaku (behavioral
economics). Pendekatan ekonomi tingkahlaku seperti yang disinggung oleh Prendergast
et al., (2008) mengungkapkan bahwa ekonomi
tingkahlaku menggabungkan pembelajaran dari disiplin ilmu psykologi dan
sosiologi dengan model-model ekonomi neoklasik tradisional, dan menawarkan pandangan
mengenai dampak kebiasaan, emosi, kemampuan kognitif, sikap budaya dan norma
sosial dalam mempengaruhi tingkah laku seseorang. Ekonomi tingkah laku
menyarankan bahwa model aktor rasional tingkahlaku dari tingkah laku, dalam
beberapa keadaan, tidak cocok ketika berpikir mengenai bagaimana orang-orang
membuat keputusan. Namun sesungguhnya terkait dengan pilihan, terdapat sebuah
teori pilihan rasional (rational choice
theory) yang dikembangkan oleh Backer (1976); Samson (2014) dalam bukunya
yang berjudul the Economic Approach to
Human Bihavior, yang mengasumsikan bahwa para aktor manusia memiliki preferensi
yang stabil dan mengunakannya dalam tingkahlaku maksimum.
Rasionalitas
seseorang dalam memilih sesungguhnya dipengaruhi tingkat informasi yang diperoleh
terhadap sesuatu yang menjadi perhatian. Penggunaan jam tangan dengan
memperhatikan fungsi-fungsi dari tombol pengatur waktu misalnya yang disebutkan
oleh seorang responden pengguna jam tangan di tangan kiri adalah salah satu
contoh rasionalitas atas informasi dan pengetahuan. Selain karena mode atau kecenderungan
kebanyakan orang yang menggunakan jam tangan di sebelah kiri, maka para
responden yang menggunakan jam tangan di tangan kanan juga memiliki prinsip
yang sama dengan pemakai jam tangan di tangan kiri yaitu kenyamanan dan
kebiasaan yang telah berlangsung lama.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pelaksanaan penelitian ini adalah alasan penggunaan jam
tangan di sebelah kanan secara dominan dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan
dengan kenyamanan, kebiasaan, ada proporsi penggunaan jam tangan dan gelang
sehingga harus berimbang, kepraktisan dalam melihat waku saat bekerja, tangan
kanan juga sering digunakan sehingga lebih mudah melihat waktu, kemudian lebih
saja dilihat berbeda dengan yang menggunakan jam tangan di sebelah kiri.
Sedangkan bagi para pemakai jam tangan di sebelah kiri secara dominan
dipengaruhi oleh kemudahan dalam melihat waktu, lebih aktif menggunakan tangan kanan, adanya kebiasaan yang
terbangun sejak kecil, fleksibilitas, adanya stereotype bahwa pengguna jam
tangan di sebelah kiri merupakan seorang yang kidal, dan faktor kenyamanan
ketika beraktifitas fisik seperti menulis akan terganggu jika berada di kanan,
serta dilihat dari bentuk jamnya sendiri, maka ada jenis jam tangan yang lebih
mudah dipasang di tangan kiri dari pada tangan kanan. Pandangan perempuan
terhadap penggunaan jam tangan lebih suka pada salah satu tangannya karena lebih
mudah dipakai di tangan kiri dibandingkan dengan di tangan kanan dan adanya
kebiasaan telah berlangsung lama dari kecil.
Saran
Saran
yang dapat diberikan melalui makalah penelitian ini adalah penelitian ini kiranya
dapat memberikan gambaran umum mengenai alasan yang mendasari preferensi para
responden dalam menggunakan jam tangan di tangan kanan dan tangan kiri.
Selanjutnya, penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya kualitatif
dengan instrumen dan alat analisis yang sederhana. Oleh karena itu, dimasa yang
akan datang perlu dilakukan penelitian dengan alat instrument penelitian
kuantitatif yang lebih komprehensif agar dapat memberikan gambaran yang lebih
kompleks terhadap respon para pengguna jam tangan dalam konteks ekonomi yang
lebih luas.
Daftar
Pustaka
Britzman,
M.J., Nagelhout S.E., Cameron A.J., 2011. Pursuing a Quality Life By Clarifying
Ourt Quality Worlds and Making Need-Fulfilling Choices. International Journal
of Choice Theory and Reality Therapy. Vol. XXXI (1): 31-38.
Dutt,
A. K., 2006. Consumption and Happiness: Alternative Approaches. University of
Notre Dame. USA.
Halamata,
A.N., 2013. Consumer Behaviour and Brand Preference of Titan Watches – An
Empirical Study with Reference to Haveri District, Karnataka. IOSR Journal of
Business and Management. Vol. 7 (1): 1-7.
Keita,
Lansana., 2012. Revealed Preference Theory, Rationality, and Neoclassical
Economics: Science or Ideology. African Development, Vol. 37 (4): 73 – 116.
Lindauer,
Lance., 2009. Rational Choice Theory, Grounded Theory, and Their Applicability
to Terrorism. The Heinz Journal Vol. 9 (2): 1-12.
Prendergast, J., Foley, B., Menne, V. and Isaac A., 2008. Creatures
of Habit? the art of behavioural change, Social Marketing Foundation.
Samson,
A. (Ed.) 2014. The Behavioral Economics Guide 2014 (with a foreward by George
Loewenstein and Rory Sutherland) (1st ed.), from http://www.behavioraleconomics.com.
Scott,
Jhon., 2000. Rational Choice Theory. From Understanding Contemporary Society:
Theories of the Present, Edited by G. Browning, A. Halcli, and F. Webster. Sage
Publication: 1-15.
Wubbolding,
R.E., 2011. Answering Objections to Choice Theory / Reality Therapy. International
Journal of Choice Theory and Reality Therapy. Vol. XXXI (1): 9-13.
Situs Internet: