Jumat, 22 Januari 2016

Preferensi Jam Tangan







 
                                                                                  

PENDEKATAN EKONOMI PREFERENSI PENGGUNAAN JAM TANGAN

Oleh:

       La Ode Wahidin      
              Arief Fitrijanto            
                Nurul Rizki S.          
                   Adi Saputra Hasibuan               




      


    Sekolah Pascasarjana
     Institut Pertanian Bogor Dramaga 
2016



Latar Belakang
Setiap orang memiliki pilihan atas kemuan dirinya masing-masing. Pilihan ini tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi baik yang sifatnya berasal dari dalam diri (internal factors) maupun yang berasal dari luar (external factors). Ketika membuat sebuah pilihan, seseorang telah memantapkan komitmen dirinya atas sebuah keputasan yang telah diambil baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap objek baik yang sifatnya nyata (real) maupun yang sifatnya tak tampak (abstract). Pengambilan keputusan atas pilihan misalnya seseorang ingin berkomitmen agar mengubah kebiasaan lama dengan pola makan makanan yang sehat agar dapat menciptakan gaya hidup yang lebih sehat. Dorongan ini berasal dari dalam diri orang itu sendiri (internal).  Lain misalnya, seseorang akhirya membeli sebuah jam tangan di sebuah pasar tradisional mingguan di Jalan Babakan Raya setelah melihat-lihat jenis, mencoba memakai dan menanyakan harga jam tangan tersebut. Berkali-kali mencoba jam tersebut, kemudian mendapat bujukan dari penjual berupa potongan harga dan tingkat kenyamanan jam tangan tersebut di tangan akhirnya dapat mempengaruhi keputusan orang tersebut dalam menentukan pilihannya kepada sebuah jam tangan yang telah menarik hatinya untuk dibeli.
Setiap pilihan yang diambil terhadap sebuah hal memiliki alasan yang mendasarinya. Keita (2012) mengungkapkan pilihan-pilihan yang manusia buat tidak acak namun berdasarkan pada perhitungan-perhitungan dan pemikiran sebelumnya dalam banyak kasus. Dalam kasus pengambilan keputusan ekonomi, agen ekonomi pertama-tama menghitung pilihannya diantara alternatif dan kemudian mempengaruhi sebuah pilihan. Seperangkat pra-pilihan mengenai perhitungan-perhitungan mental yang menyajikan basis utilitas ordinal. Richard (2003); Britzman et al., (2011 ) memberikan pengantar bahwa kebahagiaan merupakan sebuah pilihan paling besar yang dipertahankan dengan kebutuhan-kebutuhan yang memuaskan dalam sebuah cara yang konsisten dan sehat, sering terlepas dari keadaan eksternal.
Pilihan-pilihan yang terbangun dalam benak seseorang telah diusahakan serasional mungkin berdasarkan informasi yang terhimpun baik secara langsung maupun secara tak langsung berkaitan dengan objek yang menjadi perhatian. Rasionalitas ini telah memunculkan teori-teori yang memayunginya dalam kajian ekonomi. Lindauer (2009) memberikan pandangan mengenai teori pilihan rasioal (Rational Choice Theory/RCT), yang disebut juga dengan sebutan Teori Aktor Rasional, berasal dari mikroekonomi namun telah digunakan di banyak bidang akademik. Secara singkat, mikroekonomi merupakan studi tentang tingkah laku yang menggunakan unit ekonomi dan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan-pilihan ekonomi individual, pengaruh perubahan dalam faktor-faktor ini pada para pengambil keputusan individual, bagaimana pilihan-pilihan mereka dikaitkan dengan pasar, dan bagimana harga dan permintaan ditentukan dalam pasar-pasar individual. Scott (2000) teori pilihan rasional melihat interaksi sosial sebagai pertukaran sosial. Dimodelkan dalam aksi ekonomi. Orang-orang termotivasi oleh hadiah dan biaya atas tindakan dan oleh keuntungan yang mereka dapat buat.
Teori pilihan menjelaskan bahwa setiap orang memiliki presepsi atau pandangan yang unik dalam pikirannya mengenai apa yang membuatnya merasa baik dan ini disebut dengan “dunia berkualitas”. Kita sering berubah-ubah membuat pilihan yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan dasar kita dan biasanya termasuk orang-orang yang kita menghabiskan waktu bersamanya, pengalaman atau hal-hal materialistis, atau ide-ide dan kepercayaan yang menggerakkan keinginan hati kita. Setiap hari kurang lebih berfikir mengenai hal-hal yang termasuk dalam dunia berkualitas kita, apakah benar-benar kita mengerti atau tidak mengenai kebutuhan dasar kita sebenarnya (Glasser, 1998; Britzman et al., 2011 ).
Teori-teori rasional, para individu dipandang termotivasi oleh keinginan-keinginan atau tujuan-tujuan yang menekankan ‘pilihan’ mereka. Mereka bertindak dalam batas-batas yang khusus yang ditentukan dan pada basis informasi yang mereka punya mengenai kondisi di bawah yang mereka sedang lakukan. Paling sederhanannya, hubungan diantara pilihan dan dan batasan dapat dilihat dalam istilah-istilah teknis murni mengenai hubungan dari alat untuk mencapai tujuan. Rasanya tidak mungkin bagi para individu untuk mencapai semua hal yang mereka inginkan, mereka harus membuat pilihan-pilihan yang berkaitan baik tujuan maupun alat untuk memperoleh tujuan-tujuan tersebut. Teori rasional menyatkan bahwa para individu harus mengantisipasi hasil dari program alternatif tindakan dan menghitung yang akan menjadi paling baik bagi mereka. Para individu yang rasional memilih alternative yang mungkin memberikan mereka kepuasan terbesar (Heath, 1973; Carling, 1992; Coleman, 1973; Scott, 2000). Teori-teori tidak memiliki opini. Orang-oranglah yang memiliki opini (Wubbolding, 2011).
Berbagai aktivitas manusia saat ini menunjukkan ditentukan secara umum oleh basis faktor waktu. Waktu menjadi faktor penyegar di setiap langkah kehidupan. Kita juga sering melihat orang-orang yang sangat bergantung dengan jam tangan dan di rumah dengan jam dinding. Kemudian jam tersebut menjadi kebutuhan yang mendasar, apapun kelas ekonominya (Halamata, 2013). Saat ini, jam tangan menjadi ciri khas seseorang dalam mengekspresikan penunjukan waktu dan juga sebagai asesoris dalam menunjukkan gaya berpakaian. Pemilihan mengenai penempatan jam tangan menjadi sebuah pilihan baik di tangan kanan maupun tangan kiri. Penempatan jam tangan ini tentunya memiliki ciri khas atas pilihan yang terbangun atas kesadaran rasional yang dimiliki oleh setiap pemakainya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan kecenderungan alasan penempatan jam tangan di salah satu tangan seseorang kiranya menjadi penting untuk dilakukan.

Rumusan Masalah
Jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang ditempelkan di tangan yang penting bagi setiap orang baik laki-laki maupun perempuan di zaman sekarang, meskipun masih ada orang yang tidak menggunakan jam tangan. Penempatan jam tangan di tangan baik di tangan kanan maupun tangan kiri tergantung pada kesukaan (preference) dari individu tersebut atas pilihan-pilihan yang mereka buat. Pilahan-pilihan ini kemudian mencirikan individu tersebut karena berbeda antara satu individu dengan yang lain. Pertanyaan yang muncul adalah bagiamana pilihan (choice) dapat dijelaskan secara teoritis agar dapat memberikan pandangan yang rasional dan dapat diterima oleh khalayak banyak sebagai sesuatu yang masuk akal. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat agar dapat berusaha untuk menjawab teka-teki (puzzle) kesukaan orang untuk menempatkan jam tangannya di tangan kanan atau kiri.



Tujuan
Makalah penelitian ini bertujuan untuk mengentahui alasan yang paling mendasar pengguna jam tangan lebih memilih (prefer to choose) menempatkan jam tangannya di tangan kanan maupun tangan kirinya.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan alasan yang mendasari para pengguna jam tangan dalam menempatkan jam tangannya di salah satu tangannya dan bagaimana alasan tersebut dapat dijelaskan oleh teori-teori ekonomi yang sesuai agar dapat menyingkap teka-teki (puzzle) atas pilihan tersebut dapat diterima secara umum.
Metodologi

A.      Waktu, Tempat dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 – 31 Desember 2015 di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif yang sumber datanya berasal dari pengamatan langsung (direct observation) terhadap objek yang diamati. Informasi pendukung berupa teori-teori dan kajian-kajian literatur yang relevan dengan penelitian juga dimasukkan sebagi elaborasi dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam terhadap topik yang diangkat dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan sampelnya adalah purposive random sampling dengan responden sampelnya berupa para pengguna jam tangan yang berada di sekitaran Kampus IPB Dramaga. Data diperoleh dengan teknik wawancara secara acak (randomly interviewing) kepada 37 orang pengguna jam tangan yang dijumpai oleh peneliti dalam rentang waktu penelitian. Komposisi sampel terdiri atas 6 orang laki-laki pengguna jam tangan di tangan sebelah kanan, 25 orang laki-laki pengguna jam tangan di sebelah kiri dan 6 orang perempuan pengguna jam tangan.
B.       Tahapan dan Instrumentasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan penelitian yaitu persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data. Tahap persiapan ialah merupakan tahap membangun kerangka berpikir terkait dengan jenis dan sumber data yang akan menjadi kajian penelitian, termasuk kesiapan waktu dan perangkat (tools) penelitian. Tahap pengumpulan data dilakukan pada rentang waktu yang telah ditentukan dengan cara menanyakan pertanyaan penelitian kepada sampel dan sekaligus direkam secara langsung untuk mendapatkan respon spontanitas tanggapan responden. Data-data yang diperoleh berupa penggalan-penggalan video (scenes) dikompilasi dengan perangkat lunak Videocap agar dapat menghimpun keseluruhan pandangan para responden. Hasil yang diperoleh kemudian disajikan dalam dua bentuk yaitu berupa laporan hasil penelitian dan video dokumenter tanggapan para pengguna jam tangan terkait dengan kesukaan mereka dalam menggunakan jam tangan.
Instrumen penelitian ini berupa sebuah pertanyaan penelitian (research question) yang ditanyakan kepada para pengguna jam tangan, “Mengapa para pengguna jam tangan lebih tertarik untuk menggunakan jam tangan di tangan kanan, atau tangan kiri?”. Jawaban peserta ini direkam dengan seperangkat alat perekam video Canon EOS 1100D. Kumpulan penggalan-penggalan video rekaman tersebut kemudian dikompilasi sehingga dapat menyajikan secara keseluruhan pandangan sampel responden terkait dengan pengguna jam tangan di Kampus IPB.
C.       Analisis Data
Data yang diperoleh klasifikasi berdasarkan pada preferensi penggunaan jam tangan di sebalah kanan, sebelah kiri dan pandangan perempuan terhadap penggunaan jam tangan. Hasil ini kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dalam memberikan gambaran penelitian agar lebih komprehensif terkait dengan preferensi penggunaan jam tangan saat ini.

Hasil
Jam tangan memiliki fungsi untuk menunjukkan waktu. Selain itu juga berfungsi sebagai asesoris yang dapat menambah kepercayaan diri penggunanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari keseluruhan sampel responden memiliki pandangan yang berbeda-beda namun ada juga yang memiliki pandangan yang sama tekait dengan alasan lebih memilih menggunakan jam tangan di tangan sebelah kiri ataupun kanan. Para pengguna jam tangan di sebelah kanan memiliki ketertarikan jam tangan di sebalah kanan secara dominan dipengaruhi oleh alasan-alasan seperti berikut ini kenyamanan, kebiasaan, ada proporsi penggunaan jam tangan dan gelang sehingga harus berimbang, kepraktisan dalam melihat waku saat bekerja, tangan kanan juga sering digunakan sehingga lebih mudah melihat waktu, kemudian lebih saja dilihat berbeda dengan yang menggunakan jam tangan di sebelah kiri.  
 Beberapa alasan yang mendasari para responden menggunakan jam tangan di sebelah kiri berdasarkan hasil analisis bahan wawancara menunjukkan bahwa penggunaan jam tangan di tangan kiri karena mudah untuk melihat waktu, aktivitas sehari-hari lebih aktif menggunakan tangan kanan sehingga ketika menggenggam sesuatu di tangan kanan tangan kiri dapat berguna untuk memasang jam tangan, kebiasaan menggunakan jam tangan dari kecil di sebelah kiri, lebih gampang digunakan di sebelah kiri, menggunakan jam tangan di sebelah kanan itu menandakan sebagai orang kidal, selain itu juga karena adanya kebiasaan menggunakan jam tangan di sebelah kiri. Selain itu, sebagai mahasiswa bahwa menggunakan jam tangan di sebelah kanan agan mengganggu ketika menulis sehingga baiknya digunakan di tangan kiri, berfungsi juga sebagai pengimbang assesoris di tangan kanan misalnya cincin di tangan kanan, dilihat dari cara memasang jam tangannya, jam tangan di sebelah kiri lebih cepat dipasang dibandingkan dengan di tangan kanan. Dilihat dari bentuk jamnya sendiri, maka ada jenis jam tangan yang lebih mudah dipasang di tangan kiri dari pada tangan kanan. Penggunaan jam tangan di sebelah kiri didasarkan atas melihat orang lain menggunakan jam tangan di tangan kiri (follower). Gambar 2 berikut ini menujukkan penggunaan jam tangan di tangan sebelah kiri. Sedangkan pandangan perempuan terhadap penggunaan jam tangan bagi perempuan di sebelah kiri adalah karena kenyamanan, kebiasaan sejak kecil, lebih mudah dalam memakai jam tangan di sebelah kiri.

Pembahasan
Setiap hari setiap orang diperhadapkan terhadap pilihan-pilihan yang diambil baik itu pilihan besar maupun pilihan yang kecil. Pilihan tersebut ada yang memberikan resiko ada yang juga yang tidak. Setiap pilihan yang dibuat tersusun atas kepuasaan yang tertinggilah yang kemudian keputusan dibuat untuk memilihnya. Pilihan yang terbentuk setidaknya yang memberikan kepuasan terbesar. Dutt (2006) mengungkapkan bahwa pendekatan bagi tingkah laku konsumen dalam ekonomi ialah mengambil penggunaan yang menjadi fungsi positif terhadap tingkat konsumsi atas barang dan jasa, sebuah pendekatan dimana yang menyatakan tingkat kepuasan, atau kebahagiaan, meningkat ketika seorang mengkonsumsi lebih.
Pilihan penggunaan jam tangan di tangan kanan ataupun di tangan kiri demikian juga adanya akan meberikan tingkat kepuasaan maksimum yang dimiliki sebagai konsekuensi positif dari sebuah pilihan. Pilihan tersebut kembali kepada individunya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan jam tangan di salah satu tangannya disebabkan oleh faktor kenyamanan. Sedangkan yang lainnya menunjukkan terhadap fungsi dari jam tangan dan adanya pembagian fungsi tangan, dimana salah satu tanggannya paling aktif dan di tangan yang lainnya digunakan untuk menempatkan jam tangannya. Sehingga ada proporsional fungsi tangan. Namun ada juga responden yang mengatakan bahwa penggunaan jam tangan di salah satu tangannya disebabkan oleh karena faktor kebiasaan sejak kecil.
Penggunaan jam tangan tidak terlepas atas sikap dan tingkah laku yang terbangun sehingga menjadi kebiasaan yang mencirikan gaya (fashion) seseorang. Kebiasaan ini setiap orang berbeda-beda memberikan keterkaitan dengan alasan ekonomi tingkahlaku (behavioral economics). Pendekatan ekonomi tingkahlaku seperti yang disinggung oleh Prendergast et al., (2008) mengungkapkan bahwa ekonomi tingkahlaku menggabungkan pembelajaran dari disiplin ilmu psykologi dan sosiologi dengan model-model ekonomi neoklasik tradisional, dan menawarkan pandangan mengenai dampak kebiasaan, emosi, kemampuan kognitif, sikap budaya dan norma sosial dalam mempengaruhi tingkah laku seseorang. Ekonomi tingkah laku menyarankan bahwa model aktor rasional tingkahlaku dari tingkah laku, dalam beberapa keadaan, tidak cocok ketika berpikir mengenai bagaimana orang-orang membuat keputusan. Namun sesungguhnya terkait dengan pilihan, terdapat sebuah teori pilihan rasional (rational choice theory) yang dikembangkan oleh Backer (1976); Samson (2014) dalam bukunya yang berjudul the Economic Approach to Human Bihavior, yang mengasumsikan bahwa para aktor manusia memiliki preferensi yang stabil dan mengunakannya dalam tingkahlaku maksimum.
Rasionalitas seseorang dalam memilih sesungguhnya dipengaruhi tingkat informasi yang diperoleh terhadap sesuatu yang menjadi perhatian. Penggunaan jam tangan dengan memperhatikan fungsi-fungsi dari tombol pengatur waktu misalnya yang disebutkan oleh seorang responden pengguna jam tangan di tangan kiri adalah salah satu contoh rasionalitas atas informasi dan pengetahuan. Selain karena mode atau kecenderungan kebanyakan orang yang menggunakan jam tangan di sebelah kiri, maka para responden yang menggunakan jam tangan di tangan kanan juga memiliki prinsip yang sama dengan pemakai jam tangan di tangan kiri yaitu kenyamanan dan kebiasaan yang telah berlangsung lama.


Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan penelitian ini adalah alasan penggunaan jam tangan di sebelah kanan secara dominan dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan kenyamanan, kebiasaan, ada proporsi penggunaan jam tangan dan gelang sehingga harus berimbang, kepraktisan dalam melihat waku saat bekerja, tangan kanan juga sering digunakan sehingga lebih mudah melihat waktu, kemudian lebih saja dilihat berbeda dengan yang menggunakan jam tangan di sebelah kiri. Sedangkan bagi para pemakai jam tangan di sebelah kiri secara dominan dipengaruhi oleh kemudahan dalam melihat waktu, lebih aktif  menggunakan tangan kanan, adanya kebiasaan yang terbangun sejak kecil, fleksibilitas, adanya stereotype bahwa pengguna jam tangan di sebelah kiri merupakan seorang yang kidal, dan faktor kenyamanan ketika beraktifitas fisik seperti menulis akan terganggu jika berada di kanan, serta dilihat dari bentuk jamnya sendiri, maka ada jenis jam tangan yang lebih mudah dipasang di tangan kiri dari pada tangan kanan. Pandangan perempuan terhadap penggunaan jam tangan lebih suka pada salah satu tangannya karena lebih mudah dipakai di tangan kiri dibandingkan dengan di tangan kanan dan adanya kebiasaan telah berlangsung lama dari kecil.
Saran

Saran yang dapat diberikan melalui makalah penelitian ini adalah penelitian ini kiranya dapat memberikan gambaran umum mengenai alasan yang mendasari preferensi para responden dalam menggunakan jam tangan di tangan kanan dan tangan kiri. Selanjutnya, penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya kualitatif dengan instrumen dan alat analisis yang sederhana. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang perlu dilakukan penelitian dengan alat instrument penelitian kuantitatif yang lebih komprehensif agar dapat memberikan gambaran yang lebih kompleks terhadap respon para pengguna jam tangan dalam konteks ekonomi yang lebih luas.

Daftar Pustaka

Britzman, M.J., Nagelhout S.E., Cameron A.J., 2011. Pursuing a Quality Life By Clarifying Ourt Quality Worlds and Making Need-Fulfilling Choices. International Journal of Choice Theory and Reality Therapy. Vol. XXXI (1): 31-38.
Dutt, A. K., 2006. Consumption and Happiness: Alternative Approaches. University of Notre Dame. USA.
Halamata, A.N., 2013. Consumer Behaviour and Brand Preference of Titan Watches – An Empirical Study with Reference to Haveri District, Karnataka. IOSR Journal of Business and Management. Vol. 7 (1): 1-7.
Keita, Lansana., 2012. Revealed Preference Theory, Rationality, and Neoclassical Economics: Science or Ideology. African Development, Vol. 37 (4): 73 – 116.
Lindauer, Lance., 2009. Rational Choice Theory, Grounded Theory, and Their Applicability to Terrorism. The Heinz Journal Vol. 9 (2): 1-12.
Prendergast, J., Foley, B., Menne, V. and Isaac A., 2008. Creatures of Habit? the art of behavioural change, Social Marketing Foundation.  
Samson, A. (Ed.) 2014. The Behavioral Economics Guide 2014 (with a foreward by George Loewenstein and Rory Sutherland) (1st ed.), from http://www.behavioraleconomics.com.
Scott, Jhon., 2000. Rational Choice Theory. From Understanding Contemporary Society: Theories of the Present, Edited by G. Browning, A. Halcli, and F. Webster. Sage Publication: 1-15.
Wubbolding, R.E., 2011. Answering Objections to Choice Theory / Reality Therapy. International Journal of Choice Theory and Reality Therapy. Vol. XXXI (1): 9-13.

Situs Internet: